Hi cebongers. Ini adalah blog grup cebonk, disini penulis akan menyuguhkan berbagai cerita yang dapat memotivasi diri cebongers. Selain itu juga penulis akan memberikan cerpen-cerpen untuk menghibur semuanya.
RSS

Minggu, 17 Oktober 2010

Kemarahan dan Api


Kemarahan dan Api

Kemarahan sangat dekat dengan kita. Hampir tiap hari kita pasti merasakan emosi negatif ini yang membuat kita sedih, kecewa, emosi, dan pada akhirnya menderita. Kemarahan timbul karena 2 faktor dari diri sendiri dan dari faktor luar dari diri. Namun kemarahan itu pada dasarnya membuat kita menderita dan tidak bahagia. Terus bagaimana caranya agar kita bisa bahagia dan menikmati kemarahan dan tidak melemparkan kemarahan kepada orang lain agar orang lain juga tidak menderita.
Begini ceritanya Pada suatu saat terdapat sebuah rumah yang besar dengan seorang satpam yang bernama Pak Budi. Suatu hari, rumah majikan pak Budi kebakaran karena dibakar oleh seorang pemuda. Pak Budi mengetahui pemuda itu membakar rumah majikannya dari jauh. Pak Budi bingung karena di rumah hanya ada dia sendiri. Dia bingung apa yang harus dilakukannya. Akhirnya Pak Budi memutuskan untuk mengejar pemuda yang membakar rumah majikannya. Setelah terjadi kejar mengejar dengan sepeda motor akhirnya Pak Budi dapat menangkap pemuda tersebut. Setelah penangkapan itu, Pak Budi kembali ke rumah majikannya dengan bangga karena dia berhasil menangkap pemuda yang membakar rumah majikannya. Namun apa yang terjadi, ternyata karena rumah tersebut tidak ada orang maka rumah tersebut terbakar habis. Setelah melihat itu, bukannya mau meminta penghargaan atas keberhasilan penangkapan pemuda yang membakar itu. Pak Budi malah dipecat oleh majikannya karena tidak menyelematkan rumah majikannya tetapi malah memilih mengejar pemuda yang membakar rumah itu. Rumah majikannya telah menjadi rusak parah. Tiada guna lagi menangkap pemuda itu apabila majikannya pada akhirnya harus mengalami kerugian yang lebih besar.
Apakah anda tahu kebakaran itu melambangkan apa?
Kebakaran itu melambangkan kemarahan kita. Kita sering kali dibuat marah oleh orang lain dan kebiasaan kita adalah kita akan meneruskan imbas dari kemarahan itu. Kemarahan itu seperti api yang membakar rumah kita jadi apabila kita merasa emosi karena orang lain. Lebih baik kita padamkan api kemarahan kita daripada kita mencari pelaku pembuat kemarahan karena itu akan lebih bijak dibandingkan membiarkan batin kita menderita karena kemarahan itu sendiri. Kemarahan berasal dari dalam diri, jadi kitalah yang bertanggung jawab atas semua kemarahan kita. Padamkan api kemarahan dan Tersenyumlah dengan damai maka senantiasa kedamaian dan kebahagiaan akan selalu menyertai anda. Be Happy.(STV)